PERHATIAN!!!
Penggunaan sebagian atau seluruh materi dalam portal berita ini tanpa seijin redaksi tabloidjubi.com akan dilaporkan kepada pihak berwenang sebagai tindakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI Nomor 19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Papua No. 1 News Portal | Jubi,
Jayapura, Jubi - Gubernur Papua Lukas Enembe mengaku geram dengan insiden perusakan dan penyerangan Kantor Kementerian Dalam Negeri pada Rabu, 11 Oktober 2017 oleh massa demonstran penolak hasil Pilkada Tolikara.
"Orang Papua bisa ditertawakan. Itu tidak boleh, kalian ini bikin malu negara ini bagaimana honai pemerintah kalian hancurkan ini tidak boleh," kata Enembe, di Jayapura, Senin (16/10/2017).
Enembe menyebutkan selain merusak dan menyerang, demonstran juga melarang staf gubernur masuk ke Kemendagri. “Bahkan di ancam, apa yang di lakukan itu saya tidak mengerti,” ujar Enembe menambahkan.
Ia berharap masyarakat Papua belajar demokrasi secara baik dan menunjukan terbaik bagi bangsa.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan pelaku penyerangan sudah menunggu dua bulan.
“Kegiatannya spontan, karena sudah dua bulan di situ, menunggu kepastian dari Kemendagri," kata Argo, dalam pernyataan yang ditulis Tempo.co, Kamis, 12 Oktober 2017.
Argo mengatakan sudah menetapkan sejumlah tersangka dalam penyerangan pada Rabu, 11 Oktober 2017. “ Mereka melakukan perusakan dan penganiayaan karena ada perbedaan pendapat soal hasil Pilkada di Tolikara,” ujarnya. (*)
SebelumnyaPendataan warga, Dinsosdukcapil : ada PNS dan pemakai emas masuk keluarga miskin |
SelanjutnyaLukas Enembe : Papua itu merah putih |