PERHATIAN!!!
Penggunaan sebagian atau seluruh materi dalam portal berita ini tanpa seijin redaksi tabloidjubi.com akan dilaporkan kepada pihak berwenang sebagai tindakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI Nomor 19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi - Memperingati Hari HAM sedunia, 10 Desember 2017, pemuda-pemudi Papua dari lima komunitas di antaranya Ko'sapa, Sangar musik Biak, Papuansvoices, Papuansphoto dan Front Persatuan Rakyat, menggelar pentas seni dengan tema "Lagu dan Puisi Untuk Kehidupan", berupa sajian musik, puisi, dan renungan yang berlangsung di Abepura, Minggu (10/12/2017).
Penanggung jawab kegiatan Aleks Giyai mengatakan kegiatan untuk mengingatkan rakyat Papua, bahwa pelanggaran HAM masih terjadi di tanah Papua.
"Negara tidak pernah mau menyelesaikan dan merespons, sehingga kami mengingatkan kepada rakyat Papua bahwa kita tetap menuntut agar negara menyelesaikan pelanggaran HAM di atas tanah Papua," tegasnya.
Lanjutnya, para seniman Papua ingin menyampaikan aksi pentas seni sengaja dipilih, untuk menyentuh hati siapa saja, dengan pembacaan puisi dan musik.
Sementara itu koordinator kegiatan, Alfonsa Wayap, mengatakan ingatan tentang kekerasan dan ketidakadilan yang terjadi di tanah Papua, harus terus dijaga.
"Jangan pernah melupakannya. Negara berkewajiban untuk menghormati setiap hak asasi manusia." (*)
SebelumnyaPeringati Hari HAM sedunia, FPR ajak aksi damai besok |
SelanjutnyaOnes Pahabol - Petrus Mambay deklarasikan bakal Cagub Cawagub |