PERHATIAN!!!
Penggunaan sebagian atau seluruh materi dalam portal berita ini tanpa seijin redaksi tabloidjubi.com akan dilaporkan kepada pihak berwenang sebagai tindakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI Nomor 19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Dinas Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Papua melaksanakan sosialisasi kajian pengembangan kurikulum Bahasa Ibu atau bahasa daerah di Meepago, Rabu (13/12/2017).
Kepala Bidang Budaya, Dikbud, Yimin M. Weya, mengatakan tujuan sosialisasi kurikulum untuk menyelamatkan bahasa daerah.
“Bahasa ibu sudah akan punah dengan hadirnya bahasa umum, maka kami ingin menyelamatkannya," katanya, saat sosialisasi di salah satu hotel di Nabire.
Menurutnya, solusi yang tepat untuk mengembalikan bahasa daerah yaitu melalui kurikulum di tingkat pendidikan. ”Bahasa ibu akan diterapkan di jenjang pendidikan dari SD, SMP dan SMU,” ujarnya.
Dikatakannya, untuk wilayah Meepago, bahasa yang akan digunakan merujuk pada jumlah wilayah yang didominasi Suku Mee, sebab penyebaran mereka sangat banyak.
“Maka bahasa Mee yang akan digunakan, karena sangat berpengaruh,” katanya.
Salah satu masyarakat adat Kabupaten Nabire, Gunawan Inggeruhi, mengatakan sosialisasi yang dilakukan cukup baik, dan ia berharap pelaksanaannya di lapangan nanti akan berjalan lancar. “Sangat bagus kalau kurikulum ini diterapkan," katanya.
Sosialisasi ini diikuti Dinas Pendidikan dan Dinas Kebudayaan Nabire, perwakilan guru-guru beberapa sekolah, dan masyarakat adat. (*)
Sebelumnya84.750 kelambu dibagikan gratis di Nabire |
SelanjutnyaDinas Perdagangan Nabire jamin stok sembako aman jelang Natal |