PERHATIAN!!!
Penggunaan sebagian atau seluruh materi dalam portal berita ini tanpa seijin redaksi tabloidjubi.com akan dilaporkan kepada pihak berwenang sebagai tindakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI Nomor 19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Papua No. 1 News Portal | Jubi,
Jayapura, Jubi - Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP), Timotius Murib, menyatakan kecewa dengan kinerja dinas kesahatan Kabupaten Asmat, terkait kematian puluhan balita akibat gizi buruk dan campak. Menurut Murib, munculnya kasus itu karena penyalahgunaan dana otonomi khusus (Otsus) di bidang kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah Asmat, lewat Dinas Kesehatan.
"Saya pertanyakan sebagai lembaga representative masyarakat asli Papua, dana yang dikucurkan melalui dana Otsus untuk kesehatan sangat besar itu dibuat apa?," kata Timotius Murib, belum lama ini.
Ia menyebutkan pemanfaatan dana Otsus meliputi empat bidang, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan peningkatan ekonomi kerakyatan. “Maka MRP akan melakukan pemantauan langsung kepada wilayah-wilayah yang ada di Provinsi Papua,” kata Murib menambahkan.
Menurut dia, dana Otsus sesuai kebijakan gubernur 80 persen diterima oleh pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan empat bidang tersebut. MRP bakal turun ke daerah mengecek langsung penggunaannya.
Intelektual Papua Selatan, Frengky Wombon, menyayangkan kondisi yang terjadi di kabupaten Asmat. "Saya menilai ini kelalaian pemerintah kabupaten sebanyak dana Otsus untuk kesehatan yang penggunaannya salah,” kata Frengky.
Frengky menuding banyak bantuan yang diberikan tanpa pendampingan sehingga masyarakat tak memahami penggunaan dana. “Selain itu perkembagan hidup modern tak dapat disesuaikan dengan kehidupan di kampung setempat," katanya(*).
SebelumnyaKetua Fraksi Golkar DPRP: Masyarakat jadi korban sistem pemerintahan |
SelanjutnyaMasa tahapan pilgub Papua, media diingatkan tidak memicu konflik |