PERHATIAN!!!
Penggunaan sebagian atau seluruh materi dalam portal berita ini tanpa seijin redaksi tabloidjubi.com akan dilaporkan kepada pihak berwenang sebagai tindakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI Nomor 19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Portal Berita Tanah Papua No. 1 | Jubi ,
Sentani, Jubi – Meluapnya air danau Sentani hingga memenuhi pelabuhan Yahim dan badan jalan menjadikan pendapatan tukang ojek justru bertambah.
Hal tersebut diakui Silas Felle, tukang ojek di Kampung Yahim, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.
“Dari pagi sekitar pukul 6.30 WIT kami sudah ada di pangkalan untuk melakukan aktivitas sehari-hari sebagai tukan ojek. Pendapatan kali ini memang agak meningkat dibandingkan hari-hari sebelumnya hanya Rp 150.000, itu pun belum untuk bahan bakar dan makan. Sekarang setiap hari pendapatan yang diperoleh setelah dipotong bahan bakar dan makan semuanya mencapai Rp 300.000 – Rp 450.000,” katanya kepada Jubi di Kampung Yahim, Jumat (13/1/2017).
Tukang ojek lainnya, Yadi mengakui dirinya bolak-balik mengangkut penumpang pasca meluapnya air danau.
“Setelah kita antar sampai di Pasar Lama, ketika balik lagi tidak akan parkir lagi di pangkalan seperti biasanya kita mengantre nomor urut. Sudah ada penumpang yang menunggu, untuk tarifnya tetap seperti biasanya. Bagi orang dewasa dari pangkalan ini ke pasar lama tarifnya Rp 10.000, sedangkan anak sekolah Rp 5.000. Tentu akan berbeda harganya jika diantar keluar dari Pasar Lama,” kata Yadi, tukang ojek asal Sulawesi Selatan yang sudah tujuh belas tahun di Sentani ini. (*)
SebelumnyaPendapatan pedagang Pasar Youtefa turun drastis pasca banjir |
SelanjutnyaTelkomsel beri kompensasi 100 menit telpon gratis dan pulsa Rp.45 ribu |