PERHATIAN!!!
Penggunaan sebagian atau seluruh materi dalam portal berita ini tanpa seijin redaksi tabloidjubi.com akan dilaporkan kepada pihak berwenang sebagai tindakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI Nomor 19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1
Jayapura, Jubi – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura, Erens Barends mengatakan, pasien terbanyak di rumah sakit yang dipimpinnya masih penderita penyakit malaria.
“Malaria masih dominan, penyakit ini kan dari nyamuk, jadi tidak mengenal musim, kalau masyarakat tidak menjaga lingkungannya bersih, pasti saja malaria akan terus menjadi teman setiap hari,” katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (13/3/2017).
Malaria kalau dibiarkan, katanya, akan menjadi penyakit yang sangat membahayakan masyarakat. Untuk itu ia mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungannya.
“Genangan air di botol-botol bekas harus segera dibuang, dan botol-botol bekas ataupun sampah yang bisa menampung air sesegera mungkin ditimbun atau dibuang di tempat yang jauh dari rumah, karena barang-barang tersebut sangat cepat menumbuhkembangkan jentik nyamuk,” ujarnya.
Tak adanya kesadaran ini membuat dalam waktu singkat penyakit yang ditimbulkan dari nyamuk akan muncul. Selain itu, dari nyamuk juga akan menyebabkan penyakit demam berdarah. Dikatakan, pada di awal tahun 2016 lalu tercatat sebanyak 17 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Papua.
“Ini yang patut kita waspadai bersama dan fogging adalah rekomendasi langkah terakhir dalam memutus mata rantai penularan dari DBD, fogging sendiri hanya mampu membunuh nyamuk-nyamuk dewasa, sedangkan nyamuk yang berbentuk pupa dan telur yang bersembunyi tidak ikut mati,” katanya.
Karena itu, lanjutnya, tuntutan pelaksanaan promosi kesehatan seperti 3M Plus (Mengurus, Menutup, dan Mengubur) langkah ampuh memberangus nyamuk.
Kepala Unit Pelaksana Teknis AIDS, TB dan Malaria (ATM) Dinkes Papua, Bery Wopari di Jayapura, mengatakan, Dinas Kesehatan Provinsi Papua terus berupaya memberantas penyakit malaria di wilayahnya melalui pemberian obat anti malaria. (*)
SebelumnyaPesan alumni dan BEM jelang pemilihan rektor Uncen |
SelanjutnyaSekolah siap berebut juara umum di OSN 2017 |