PERHATIAN!!!
Penggunaan sebagian atau seluruh materi dalam portal berita ini tanpa seijin redaksi tabloidjubi.com akan dilaporkan kepada pihak berwenang sebagai tindakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI Nomor 19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1
Jayapura, Jubi – KONI Papua menginteraksi pernyataan anggota Komisi V DPRP Kamasan Jacob Komboy yang bilang KONI Papua jangan tidur, harus segera mempersiapkan atlet menuju PON XX.
“Jika Kamasan Jacob Komboy menyebutkan KONI Papua jangan tidur. Kami balik bertanya lagi sebetulnya yang tidur itu siapa?,” tegas Benny Jansenem, ketua panitia rapat konsultasi dan koordinasi KONI Papua didampingi anggota pemasalan dan pembibitan KONI Papua Ulrich Latumahina, anggota bidang monitoring dan evaluasi KONI Papua Benny Maniani, dan wakil ketua pemasalan dan pembibitan KONI Papua R, Carol Renwarin dalam keterangan kepada awak media di Kantor KONI Papua, Jayapura, Rabu (5/4/2017).
Jensenem menyatakan Jack Komboy selaku wakil ketua bidang peningkatan prestasi dan sumber daya manusia (SDM) KONI Papua. Dia justru harus bertanya kepada dirinya sendiri.
“Kami tercengang setelah membaca pernyataannya di media massa. Hebat sekali ada pengurus KONI Papua yang tak tahu tugasnya,” timpal pengurus KONI Papua kompak.
Benny Maniani menambahkan pernyataan Jack Komboy bahwa KONI Papua jangan tidur sesungguhnya menunjukkan ketakpahamannya tentang tugas yang diembannya, baik sebagai wakil ketua bidang peningkatan prestasi dan sumber daya manusia (SDM) KONI Papua dan Komisi V DPRP yang antara lain membidangi olahraga.
“Padahal dia diangkat melalui SK Gubernur Papua dan disahkan oleh Ketua Umum KONI Pusat. Dia anggota Komisi V DPRP yang membidangi antara lain pengembangan olahraga di Tanah Papua. Tapi kok dia tak tahu bidang tugasnya. Berani-berani dia bicara KONI Papua kerja apa, jangan tidur,” ketus mantan petinju kenamaan Papua ini.
Jensenem menegaskan KONI Papua terus bekerja, setelah kembali dari PON XIX Jawa Barat. Pertama, kami membagikan hadiah atau bonus kepada masing-masing peraih medali sesuai janji Gubernur pada tanggal 3 Desember lalu.
Kedua, katanya, mereka membuat evaluasi tentang hasil yang telah dicapai dibandingkan dengan PON XVIII Riau pada 2012 lalu dan PON XIX Jawa Barat tahun 2016 lalu.
“Dari ranking 12 Besar PON menjadi 7 Besar PON. “Itu hasil kerja nyata KONI Papua,” ujarnya.
Ketiga, kami merencanakan untuk melakukan rapat koordinasi dan konsultasi dengan KONI-KONI Daerah untuk program pencarian bakat atau talent scotting yang sudah di-SK-kan oleh Gubernur dan pelaksanaannya seharusnya tanggal 31 April 2017, tapi ditunda karena kesibukan Gubernur.
“Kami sudah mengevaluasi kembali semua atlit PON yang berhasil meraih juara I dan II dari Cabor potensial untuk kita TC kan menuju PON XX,” terangnya.
Ulrich Latumahina menjelaskan, KONI Papua telah bekerja dan menyusun program kerja sesuai aturan yang disebut Road Map KONI Papua.
“Kita siap melaksanakan sambil menunggu instruksi ketua umum KONI Papua. Kita sudah kerja. Tak ada yang tak kerja,” tegasnya.
KONI Papua sudah punya Road Map berisi program kerja yang dilakukan hingga 2020. Tinggal operasionalnya saja, karena dana belum tersedia.
Dijelaskan Carol Renwarin, pihaknya telah bekerja sesuai Road Map sejak awal Desember 2016. “Saya selalu menyampaikan kepada pengurus KONI Papua didalam mengkritik sesuatu kita harus mengetahui permasalahannya,” ucapnya.
Para senior olahragawan Papua ini mengajak Kamasan Jacob Komboy bisa datang ke KONI Papua, sebab banyak masalah yang bisa disampaikan. (*)
SebelumnyaPersipura pakai pemain top dunia untuk apa? |
SelanjutnyaPersipura imbangi PSM Makassar 2-2 |